followergratis.co.id – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, HM Jusuf Kalla (JK), berkunjung ke Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada 4 September 2024, membahas Jusuf Kalla Teknologi dan Budaya. Dalam silaturahmi tertutup di Fakultas Kedokteran UMI, JK menekankan pengembangan teknologi masa depan dan keunggulan budaya Indonesia sebagai modal bangsa. Artikel ini merangkum visi JK, masukan untuk JK Center, dan isu tata kelola UMI, berdasarkan sumber dari detikSulsel, Antara Sulsel, dan Kompas.
Jusuf Kalla Teknologi dan Budaya: Visi untuk UMI
JK mendorong UMI untuk fokus pada teknologi masa depan guna menarik minat masyarakat. “Perguruan tinggi harus terus berkembang, terutama dalam teknologi masa depan,” kata Wakil Rektor V UMI, Hattah Fattah, mengutip JK. Teknologi seperti AI dan digitalisasi menjadi kunci daya saing global. Dengan demikian, JK menekankan pentingnya inovasi untuk memposisikan UMI sebagai pusat pendidikan unggul di Indonesia.
Budaya Indonesia: Keunggulan di Jusuf Kalla Teknologi dan Budaya
JK menyoroti budaya Indonesia sebagai keunggulan kompetitif. “Daya saing kita ada pada budaya. Keberagaman yang tinggi membuat Indonesia bertahan dengan masa lalu yang cemerlang,” ujar Hattah mengutip JK. JK Center di UMI didorong untuk memanfaatkan pendekatan budaya guna menarik minat mitra global. Untuk itu, kolaborasi budaya dan teknologi menjadi strategi utama untuk meningkatkan pengaruh UMI, terutama dalam konteks global.
JK Center: Menggaet Minat melalui Budaya
JK menyarankan JK Center menggunakan pendekatan budaya untuk menarik perhatian masyarakat dan mitra internasional. “Budaya adalah modal penting yang membedakan Indonesia dari bangsa lain,” kata Hattah. Contohnya, keberagaman budaya Sulawesi Selatan, seperti tradisi Bugis-Makassar, dapat dipromosikan melalui pameran atau kolaborasi akademik. Dengan kata lain, JK Center berpotensi menjadi jembatan antara warisan budaya dan inovasi modern.
Tata Kelola: Fokus JK untuk UMI
JK juga membahas isu tata kelola di UMI, yang tengah menghadapi kisruh kepemimpinan. “Tata kelola harus diperbaiki untuk mendukung teknologi masa depan dan harapan bangsa,” ujar Hattah mengutip JK. Meski tidak merinci konflik internal, JK menekankan pentingnya good governance untuk menormalkan keadaan. Oleh karena itu, UMI sedang berproses untuk memperbaiki sistem manajemen demi mendukung visi akademik dan budaya.
Kolaborasi Teknologi dan Budaya di Masa Depan
Hattah menegaskan bahwa UMI akan mengintegrasikan budaya dan teknologi masa depan. “Kita kembangkan budaya sebagai modal, sambil memajukan teknologi untuk bangsa,” katanya. Misalnya, UMI dapat mengembangkan program studi berbasis AI yang mengintegrasikan nilai budaya lokal, seperti etika kerja Bugis-Makassar. Selain itu, keberagaman budaya Indonesia yang tetap harmonis menjadi daya tarik global, sebagaimana dicatat Antara Sulsel. Dengan demikian, UMI berpeluang menjadi pusat inovasi yang berakar pada budaya.
Kesimpulan
Jusuf Kalla Teknologi dan Budaya menjadi sorotan dalam kunjungan JK ke UMI Makassar pada 4 September 2024. JK mendorong UMI mengembangkan teknologi masa depan dan memanfaatkan budaya Indonesia sebagai keunggulan kompetitif. JK Center diarahkan untuk mempromosikan budaya, sementara tata kelola diperbaiki untuk mendukung visi akademik. Untuk itu, UMI harus mengintegrasikan inovasi teknologi dan warisan budaya agar tetap relevan di era global.